Teknogav.com – International Conference on Cryptography, Informatics and Cyber security (ICoCICs) 2023 diselenggarakan pada 22-24 Agustus 2023. Penyelenggaraan konferensi ilmiah berskala internasional ini merupakan hasil kolaborasi Huawei dan Politeknik Siber dan Sandi Negara (SSN). Ajang ini didukung juga oleh organisasi profesi dan komunitas keamanan siber seperti ISACA dan ACAD-CSIRT. Diskusi pada konferensi ni fokus pada tata kelola dan keamanan data, kriptografi dan keamanan siber.

Tema yang diangkat pada ICoCICs 2023 ini adalah ‘Cryptography and Cybersecurity: Roles, Prospects and Challenges’. Para pakar dari Politeknik SSN dan beberapa perguruan tinggi besar pun turut terlibat pada konferensi tersebut. Beberapa perguruan tinggi mencakup Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Swiss German University, Telkom University dan Universitas Gajah Mada. Pelaksanaan konferensi juga didukung The Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) Chapter Indonesia dan IEEE Computational Intelligence Society (CIS). 

Baca juga: Dukung Keamanan Siber Indonesia, Huawei Perkuat Kerja Sama dengan BSSN

ICoCICs merupakan forum internasional yang merupakan wujud nyata kolaborasi antara pemangku kepentingan. Forum internasional ini memberikan wawasan berharga mengenai peran setiap pihak dalam membangun ekosistem kripto, informatika dan keamanan siber nasional yang kuat.

Tjahjo Khurniawan, Direktur Politeknik SSN dan Hinsa Siburian, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)

“Konferensi ini dapat menjadi salah satu upaya kita bersama untuk menciptakan ekosistem kriptografi, informatika, dan keamanan siber, baik di level pengembangan keilmuan maupun tataran praktis penerapan keamanan siber. Saya mengucapkan terima kasih kepada host, co-host, dan sponsor, dalam hal ini termasuk Huawei yang telah mendukung riset di bidang keamanan siber dalam mewujudkan ruang siber global yang terbuka, aman, stabil, dan bertanggung jawab,” ucap Hinsa Siburian, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

ICoCICs 2023 merupakan wadah untuk berbagi gagasan dan penemuan seputar informasi, keamanan siber, kriptografi, steganography dan teknologi mobile. Para akademisi, mahasiswa-mahasiswi, peneliti dan praktisi dapat berkumpul untuk saling berbagi gagasan dan penemuan. Sejumlah 122 kajian ilmiah telah diajukan dari sembilan negara ke pihak penyelenggara. Sebanyak 63 kajian ilmiah dari jumlah tersebut dinyatakan diterima. Salah satu kajian yang diterima mengusung judul ‘Tinjauan Strategis Keamanan Siber Indonesia: Teknologi Cloud dan Tata Kelola Data’. Kajian ilmiah tersebut diajukan Politeknik SSN terkait tata kelola data dan perlindungan data pribadi. Ini merupakan bagian dari penelitian sebelumnya bersama Universitas Indonesia.

Baca juga: Huawei Terima Penghargaan atas Kontribusi Perkuat Ekosistem Keamanan Siber Indonesia


Salah satu pembicara utama pada sesi diskusi panel adalah Syarbeni, Cyber Security and Privacy Officer (CSPO), Huawei Indonesia. Menurutnya, jalinan kolaborasi yang kuat penting untuk mengantisipasi tatangan keamanan siber yang kompleks.

“Kita perlu pendekatan kolaboratif yang sistematis seperti yang terjadi di ICoCICs 2023 ini. Pertukaran informasi mengenai keamanan siber dan perlindungan privasi terkini dapat berguna dalam memperkuat sistem keamanan siber nasional,” ucap Syarbeni.   

Kebutuhan tersebut memicu Huawei untuk terus meningkatkan sistem keamanan setiap solusi secara berkala. Lebih dari 80 sertifikat global keamaan telah dimiliki Huawei Cloud saat ini. Selain itu, Huawei juga sudah menerbitkan lebih dari 20 Buku Putih Kepatuhan Kemanan.
 
“Kami sangat mengapresiasi Huawei yang telah menjadi mitra Poltek SSN baik dalam riset dan pengembangan kompetensi hingga penyelenggaraan ICoCICs 2023 sebagai platform kolaborasi untuk mewujudkan ekosistem keamanan siber yang lebih baik,” ucap Tjahjo Khurniawan, Direktur Politeknik SSN.

Komitmen Huawei dalam penguatan keamanan siber pun dipaparkan oleh Rayi Pradono Iswara, ICT Talent Ecosystem Development Manager Huawei Indonesia. Penguatan siber tersebut dilakukan melalui program pelatihan dan sertifikasi di Huawei ASEAN Academy. 

Tjahjo Khurniawan, Direktur Politeknik SSN; Syarbeni, Cyber Security and Privacy Officer (CSPO), Huawei Indonesia; dan Sulistyo, Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)

Baca juga: Huawei dan BSSN Berkolaborasi Gelar Pelatihan Online Keamanan Siber

“Bersama tim pakar dan instruktur di Huawei ASEAN Academy, kami siap bekerja sama dalam rangka memperkuat kapabilitas dan kewaspadaan keamanan siber di Indonesia. Para akademisi dapat mengakses materi hingga mengikuti pelatihan keamanan siber yang telah ada di akademi kami,” ucap Rayi.

Post a Comment

Previous Post Next Post